Informasi Detil Paper


Judul: Pembuatan Pupuk Organik Padat Dan Cair Dengan Teknologi Enzymatik Pada Kelompok Tani Karya Baru Di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat
Penulis: Ida Ketut Mudhita & Saprudin  || email: info@mx.unpatti.ac.id
Jurnal: Agrinimal Vol. 4 no. 2 - hal. 64-71 Tahun 2014  [ Pertanian ]
Keywords:  Teknologi pupuk organik, limbah kandang, limbah pabrik kelapa sawit, pupuk organik padat, pupuk organik cair
Abstract: Tujuan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah membantu kelompok Karya Baru (Mitra 1) yang berada di perkebunan sawit agar limbah kandang yang menumpuk seperti feses dan urin sapi diolah supaya dapat dijadikan pupuk organik padat dan cair.Target khusus yang ingin dihasilkan adalah pupuk organik berkualitas, yang mana pupuk tersebut dapat dipergunakan sendiri di lahan pertaniannya maupun dijual kepada petani sekitarnya.Metode pembuatan pupuk organik padat dengan mencampur kotoran sapi 1.000 kg dengan limbah pabrik kelapa sawit (PKS) berupa jangkos 375 kg dan abu bioler 100 kg ditambahkan kapur dolomit 60 kg, dekomposer stardec 10 kg dan mikroba biomikzym 30 l. Campuran tersebut diaerasi (dibolak-balik) per minggu selama 4 minggu, setelah kering dan berbentuk tanah dihaluskan dengan mesin crasher dan diayak, dipacking kedalam karung berisi 40 kg. Metode pembuatan pupuk organik cair dengan mencampur urin sapi 1.000 l, air kelapa muda 22 butir, kapur tohor 40 kg, new starbio plus 5 kg, mikroba biomikzym 100 l. Campuran tersebut diaerasi dengan mesin aerator terus menerus selama 2 minggu agar mikroba berkembang maksimal, bahan mencampur jadi satu, amoniak menguap dan urin tidak berbau selanjutnya dikemas dalam jirigen plastik ukuran 5 liter. Hasil pupuk organik padat menjadi 640 kg atau penyusutan 59% dan pupuk cair 1.100 l. Kedua produk tersebut diaplikasikan pada Mitra IbM (2) kelompok Tani Karya Bersama di Desa Kapitan Kecamatan Kumai untuk tanaman jagung manis seluas 1,5 ha, dibuat demplot percobaan dengan perlakuan I 0,5 ha, penggunaan pupuk NPK 100 % sebagai kontrol, perlakuan II 0,5 ha penggunaan pupuk NPK 50%, pupuk organik padat 400 kg per ha, pupuk organik cair 150 lt/ha, perlakuan III 0,5 ha pupuk organik padat 500 kg/ha dan pupuk organik cair 200 lt/ha. Hasil penanaman jagung belum diperoleh, pada saat penanaman pertama awal bulan Oktober 2014 diperkirakan hujan, tetapi tidak pernah hujan sama sekali sampai akhir November 204, sehingga tanaman jagung menjadi kerdil dan sedikit berbuah. Penanaman kedua dilakukan akhir November 2014, hasilnya belum bisa diperoleh.
File PDF: Download fulltext PDF PDF

<<< Previous Record Next Record >>>