Informasi Detil Paper


Judul: Sakitnya Melahirkan Nasionalisme (Maluku dalam Album Keindonesiaan)
Penulis: Efilina Kissiya  || email: info@mx.unpatti.ac.id
Jurnal: Prosiding Seminar Nasional Sejarah 2017 Vol. 1 no. 1 - hal. 69-75 Tahun 2017  [ KIP ]
Keywords:  Nasionalisme, SARA, Indonesia, budaya
Abstract: Tantangan dissorganisasi sosial dan disintegrasi bangsa semakin kuat terasa ketika situasi konflik semakin meningkat dalam bentuk benturan sosial dengan aksi kekerasan yang bersifat brutal dan desdruktif, disertai isu-isu konflik bermuatan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antaragolongan). Bahkan sebelum masyarakat sembuh benar dari penyakit “budaya ketakutan” (culture of fear) dan “budaya terror” (culture of terror) yang menandai bahwa masyarakat sedang dilanda krisis multidimensional (indroyanto 2001 ; 20, Negara yang telah berusaha merdeka lima puluh tujuh tahun ini harus dengan lapang dada melepaskan pulau Sipadan dan Ligitang. Di tengah situasi dan kondisi bangsa beserta elemen-elemen didalamnya yang semakin bertambah umur semakin kabur identitasnya, merosot segala dimensi kehidupanya, perlu kiranya slogan nasionalisme dipertanyakan kembali keefektivitasnya. Quo vadis nasionalisme Indonesia ? Mampukah nasionalisme menjadi perekat bangsa yang sedang berada di persimpangan jalan ini ?
File PDF: Download fulltext PDF PDF

<<< Previous Record Next Record >>>