Informasi Detil Paper


Judul: Pala Booi : Prospek Pembangunan Industri Rumah Tangga Berbasis Sumberdaya Lokal
Penulis: Ariviana Lientje Kakerissa & Hendri Dony Hahury  || email: info@mx.unpatti.ac.id
Jurnal: Prosiding Archipelago Engineering 2018 Vol. 1 no. 1 - hal. 122-128 Tahun 2018  [ Prosiding ]
Keywords:  Pala Booi, Industri, Sumberdaya Lokal
Abstract: Pala Booi merupakan sebutan masyarakat negeri Booi, kecamatan Saparua, kabupaten Maluku Tengah bagi tanaman pala milik mereka. Luas areal perkebunan pala di negeri Booi adalah 13 HA dengan jumlah pohon pala sekitar 1274 pohon. Kapasitas panen buah pala adalah 900-1200 buah pala gelondongan (utuh) per pohon atau 37,5–50Kg. Daging buah pala yang dapat dihasilkan adalah 30-40Kg/pohon dan dalam setahun terdapat 3 kali musim panen, sehingga kapasitas panen daging buah pala dalam setahun adalah 120Kg/pohon. Dengan kondisi ini, dapat diperkirakan jumlah daging buah pala yang terbuang di negeri Booi adalah sebanyak 152.880 Kg atau 152,88 ton daging buah pala per tahun. Besaran tersebut mengisyaratkan bahwa pala Booi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan dan turunannya. Keberadaan sumberdaya pala yang melimpah dan ditunjang tradisi “memungut biji pala” sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat negeri Booi tentunya merupakan kelebihan tersendiri bagi negeri Booi dalam membangun industri rumah tangga berbasis sumber daya lokal. Namun sampai saat ini, kondisi masyarakat negeri Booi sama sekali belum tersentuh industri rumah tangga berbasis sumberdaya pala. Hasil Studi Kelayakan Bisnis yang dilakukan terhadap aspek hukum, sosial, budaya, pasar dan pemasaran, teknis, manajemen, keuangan, ekonomi dan lingkungan menyimpulkan bahwa Pala Booi sebagai sumberdaya lokal layak untuk dikembangkan menjadi industri rumah tangga masyarakat negeri Booi.
File PDF: Download fulltext PDF PDF

<<< Previous Record Next Record >>>