Quick Links: Home | Advanced Search | Search All Papers | Paparisa | Unpatti Web Portal
Informasi Detil Paper |
|
Judul: | PLTS di Pulau Osi dan Permasalahannya |
Penulis: | Antoni Simanjuntak & Johanis Lekalette || email: info@mx.unpatti.ac.id |
Jurnal: | Prosiding Archipelago Engineering 2019 Vol. 1 no. 1 - hal. 87-94 Tahun 2019 [ Teknik ] |
Keywords: | PLTS, Rumah Pembangkit, Korosi, Pulau Kecil. |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem dan permasalahan PLTS di Pulau Osi kaitannya dengan faktor lingkungan sebagai acuan untuk pembangunan PLTS di pulau-pulau kecil lainnya. Pulau Osi terletak di Kabupaten Seram Bagian Barat dengan luas 7,34 ha, yang dihuni oleh 927 jiwa yang sebagian besar adalah nelayan. Pulau Osi memiliki potensi kekayaan laut yang tinggi, dengan adanya ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang yang luas untuk kehidupan biota laut ekonomis. Kelangkaan air bersih masih menjadi masalah utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pariwisata, karena faktor biofisik Pulau Osi yang mempunyai tangkapan air rendah dan sumber daya air tawar tidak tersedia. Pemerintah pada tahun 2012 telah berupaya mengatasi masalah ini dengan membangun sistem pengolahan air bersih teknologi RO (reverse osmosis), menggunakan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) berkapasitas 2,628 KW, namun sistem ini hanya efektif selama dua tahun karena belum adanya peran kelembagaan yang bertanggung jawab untuk keberlanjutan sumber daya PLTS tersebut. PLTS Pulau Osi terdiri dari modul PV array, SCC (Solar Charge Controller), baterai, dan inverter ke 220VAC dengan konverter DC-AC sinyal SPWM (sine pulse with modulation) gelombang penuh. Hasil investigasi terdapat keretakan pada sebagian besar baterai karena unit SCC tidak bekerja optimal dalam mengatur pengisian, dan laju korosi yang tinggi terlihat pada bahan logam yang digunakan untuk rak baterai dan pada sebagian besar komponen pengolah air bersih. Faktor yang mempengaruhi adalah; kadar garam dengan salinitas yang tinggi (34,1 ppt) dan suhu udara mencapai 34oC menaikan uap air, disebabkan karena konstruksi rumah pembangkit tidak sesuai standar untuk melindungi sistem. |
File PDF: | Download fulltext PDF |
<<< Previous Record | Next Record >>> |
AMANISAL (Perikanan & IK)
| Info
BUDIDAYA PERTANIAN (Pertanian)
| Info
CITA EKONOMIKA (Ekonomi)
| Info
EKOSAINS (Ekologi dan Sains)
| Info
Indonesian Journal of Chemical Research (MIPA)
| Info
JENDELA PENGETAHUAN (KIP)
| Info
MOLUCCA MEDICA (Kedokteran)
| Info
Pedagogika dan Dinamika Pendidikan (KIP)
| Info
TRITON (Perikanan & IK)
| Info
Prosiding Archipelago Engineering 2018
| Info
Prosiding Archipelago Engineering 2019
| Info
Akses dari IP Address 3.135.206.229
The academic paper repository is maintained by 132125676 for Universitas Pattimura :: All rights reserved Unpatti © 2012 - 2024