Informasi Detil Paper


Judul: Reformasi Sekolah Dan Pengembangan Pendidikan Literasi
Penulis: Rizal  || email: info@mx.unpatti.ac.id
Jurnal: Prosiding Himpunan PGSD 2017 Vol. 1 no. 1 - hal. 135-145 Tahun 2017  [ Prosiding ]
Keywords:  Reformasi Sekolah, Literasi.
Abstract: Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) menyebutkan budaya literasi masyarakat Indonesia pada 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara tersebut sementara Vietnam justru menempati urutan ke-20 besar. PISA menyebutkan tak ada satu siswa pun di Indonesia yang meraih nilai literasi ditingkat kelima, hanya 0, 4 persen siswa yang memiliki kemampuan literasi tingkat empat. Selebihnya di bawah tingkat tiga, bahkan di bawah tingkat satu. Berbagai program dan kegiatan terkait literasi telah dilakukan, mulai dari yang berupa kebijakan pemerintah hingga inisiatif -inisiatif yang dilakukan komunitas dan organisasi serta praktisi pendidikan, baik guru di sekolah hingga orangtua di rumah. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencanangkan Gerakan Literasi Nasional dan Gerakan Literasi Sekolah di level nasional , yang salah satunya adalah gerakan 15 menit membaca di sekolah (Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti). “Membaca lima belas menit merupakan langkah awal yang didorong di sekolah sebagai gerakan literasi, lebih baik lagi jika tidak hanya membaca, namun juga memaknainya. Reformasi sekolah ditandai dengan gerakan literasi , penyediaan buku yang memadai, ruang perpustakaan yang nyaman, serta mmbentuknya menjadi budaya yang dibiasakan dari konstruksi tata tertib sekolah.
File PDF: Download fulltext PDF PDF

<<< Previous Record Next Record >>>