Informasi Detil Paper


Judul: Proporsi Persenyawaan Teroksigenasi Minyak Atsiri Dari Daging Buah Pala
Penulis: S. G. Sipahelut  || email: psl_unpatti@rocketmail.com
Jurnal: Ekosains Vol. 1 no. 1 - hal. 41-46 Tahun 2012  [ Ekologi dan Sains ]
Keywords:  Daging buah pala, minyak atsiri, persenyawaan teroksigenasi
Abstract: Minyak pala menjadi komoditi di sektor agribisnis yang memiliki pasaran bagus dikarenakan penggunaannya sangat luas. Minyak pala yang dikenal dunia berasal dari biji dan fuli, sedangkan daging buah pala jarang diolah menjadi minyak atsiri. Kelebihan minyak daging buah pala dibanding minyak pala dari biji dan fuli adalah tingginya kandungan persenyawaan teroksigenasi. Persenyawaan ini merupakan penyebab utama bau wangi minyak atsiri serta lebih stabil terhadap proses oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi persenyawaan teroksigenasi minyak daging buah pala dari beberapa metode pengeringan dan distilasi. Rajangan daging buah pala dikeringkan dengan tiga cara pengeringan yang berbeda (diangin-anginkan, dikeringkan di bawah sinar matahari, dan cabinet dryer). Minyak atsiri diperoleh dari dua metode distilasi (distilasi air dan distilasi air-uap). Persenyawaan teroksigenasi dianalisis menggunakan GC dan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan kadar a-terpineol tertinggi pada perlakuan kering matahari dan distilasi air (15,0 %), sedangkan terendah pada cabinet dryer dan distilasi air (5,1 %). Kadar terpinene-4-ol tertinggi pada perlakuan cabinet dryer dan distilasi air (13,6 %), sedangkan terendah pada kering matahari dan distilasi air-uap (8,6 %). Kadar a-terpineol dan terpinene-4-ol minyak daging buah pala lebih tinggi daripada minyak biji dan fuli pala. Kadar linalool pada minyak daging buah pala tidak dipengaruhi oleh perlakuan pengeringan dan distilasi. Kadar isoamyl-2-methyl butyrate tertinggi pada perlakuan kering matahari dan distilasi air (0,7), sedangkan terendah pada pengeringan dengan cabinet dryer.
File PDF: Download fulltext PDF PDF

<<< Previous Record Next Record >>>