Informasi Detil Paper


Judul: Perladangan Berpindah: 
Antara Masalah Lingkungan dan Masalah Sosial
Penulis: Moda Talaohu  || email: populis_adm@yahoo.co.id
Jurnal: Populis Vol. 7 no. 1 - hal. 59-63 Tahun 2013  [ ISIP ]
Keywords:  Perladangan berpindah, kesuburan tanah dan produksi
Abstract: Berladang secara berpidah dapat dikatakan sebagai tahap awal dari perkembangan budaya bertani setelah melalui periode budaya maramu (berburu dan mengumpulkan). Diduga teknik bertani secara berpindah tersebut dilakukan karena pemahaman para petani peladang berpindah baru terbatas pada kondisi lingkungan seperti apa yang dibutuhkan agar objek yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang secara memadai yaitu tanah bekas hutan, tetapi mereka belum mampu mengkondisikan lingkungan agar sesuai dengan syarat tumbuh objek yang diusahakan. Berpindah tempat merupakan strategi mereka untuk mencari kondisi lingkungan yang sesuai untuk bercocok tanam. Pola (teknik dan tahapan) perladangan berpindah dan jenis tanaman yang diusahakan bervariasi sesuai dengan kondisi biofisik kawasan dan perkembangan sosial budaya petani peladangnya. Praktek perladangan yang diterapkan dan bentuk bentang laha yang dihasilkan merupakan hasil dari gagasan yang dikendalikan oleh nilai, norma dan harapan yang dibangun dan dikembangkan oleh masyarakat peladang itu sendiri. Perladangan berpindah merupakan bagian integral dari suatu masyarakat, dan alasan serta artinya tidak dapat dipisahkan dari praktek-praktek sosial budaya.
File PDF: Download fulltext PDF PDF

<<< Previous Record Next Record >>>